Alkisah ada anak muda bernama Faris. Dia pengusaha muda yang penuh semangat. Dia memulai bisnis pakaian custom yang dirancang khusus untuk pasar anak muda yang menginginkan sesuatu yang unik.
Dari awal, Faris telah menyusun produk dan merencanakan semua dengan matang. Ia sangat percaya diri bisnisnya akan booming di era digital ini.
Dia menginvestasikan banyak waktu dan uang untuk membangun situs web dan membuat akun media sosial di berbagai platform populer seperti Instagram dan Facebook. Ternyata, setelah enam bulan, bisnisnya gagal.
Hanya ada sedikit kunjungan di situs web, penjualan yang minim, dan engagement di media sosial yang tidak berkembang.
Faris bertanya-tanya, apa yang salah? Kenapa media sosial yang menurutnya adalah kunci kesuksesan malah terasa seperti angin lalu?
Setelah merefleksi kegagalannya, Faris menemukan bahwa dia tidak memahami sepenuhnya bagaimana menggunakan media sosial dengan efektif. Dia mengira cukup dengan sekadar membuat akun dan memposting konten secara acak, bisnisnya akan berhasil.
Suatu hari, Faris menemukan buku “Smart Social Media: How to Grow Your Business with Social Media Marketing” karya Luan Wise.
Begitu membaca buku itu, dia menemukan banyak kesalahan yang pernah dia lakukan, serta solusi yang membantunya membangun strategi baru yang lebih kuat.
Buku itu mengajarkan Faris tentang pentingnya strategi, konsistensi, dan adaptasi dalam menghadapi tantangan di media sosial.
Apa saja pelajaran penting yang ia terapkan untuk mengubah arah bisnisnya?
- Pentingnya Strategi Media Sosial
Dalam buku ini, Luan Wise menjelaskan bahwa membangun bisnis di media sosial tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan.
Faris sadar bahwa kesalahannya yang pertama adalah tidak memiliki strategi yang jelas. Dia hanya memposting foto produknya tanpa mempertimbangkan siapa audiensnya dan apa yang ingin dicapai dari postingan tersebut.
Berdasarkan panduan dari buku, Faris mulai mempelajari siapa target pasarnya, apa yang mereka cari di media sosial, dan bagaimana caranya berkomunikasi dengan mereka secara lebih personal.
Faris mulai membuat strategi konten dengan fokus pada inspirasi gaya pakaian anak muda dan tips fashion. Dia juga menggunakan hashtag yang relevan dan membuat jadwal posting yang konsisten. - Menghadapi Perubahan Algoritma
Di masa lalu, Faris frustasi karena reach postingannya di Instagram tiba-tiba menurun drastis. Luan Wise menekankan bahwa perubahan algoritma adalah sesuatu yang wajar dan terjadi secara berkala.
Dengan pengetahuan itu, Faris mulai belajar bahwa dia harus fokus meningkatkan engagement untuk tetap relevan di hadapan audiensnya.
Dari buku ini, dia juga belajar cara membuat konten yang interaktif, seperti mengajukan pertanyaan di caption, memanfaatkan fitur polling di stories, dan menyertakan call-to-action untuk mendorong pengikutnya berinteraksi.
Faris mulai memprioritaskan konten video pendek yang interaktif, seperti “Behind the Scenes” produksi baju dan kolaborasi dengan influencer lokal untuk menarik perhatian audiensnya. Engagement meningkat, dan jangkauan postingannya pun mulai membaik. - Mengelola Komentar Negatif
Sebelumnya, ketika ada pelanggan yang memberi komentar negatif tentang produknya, Faris cenderung mengabaikan atau bahkan merasa tersinggung. Akibatnya, ada pelanggan yang merasa diabaikan dan tidak puas.
Dalam buku ini, Luan Wise menjelaskan bahwa setiap komentar negatif sebenarnya adalah peluang untuk memperbaiki hubungan dengan pelanggan. Faris mulai belajar menanggapi kritik dengan tenang, memberikan solusi, dan mengajak pelanggan berdiskusi secara pribadi untuk menyelesaikan masalah. - Mengikuti Perubahan Tren Media Sosial
Tren media sosial selalu berubah dengan cepat. Sebelum membaca buku ini, Faris tidak menyadari pentingnya mengikuti tren terbaru. Dia terlalu fokus pada posting foto produk dan tidak mengadaptasi konten ke format baru yang disukai audiens muda, seperti video pendek dan reels.
Luan Wise menekankan pentingnya tetap up-to-date dengan tren konten yang relevan. Faris mulai melakukan riset secara berkala untuk mengetahui tren terbaru yang bisa ia adopsi untuk bisnisnya.
Jadi, Faris mulai membuat konten yang lebih sesuai dengan tren, seperti reels yang menampilkan gaya hidup, tutorial mix and match pakaian, serta cerita inspiratif dari pelanggan. Ini membantu meningkatkan jangkauan organik tanpa harus bergantung sepenuhnya pada iklan berbayar. - Mengelola Waktu dan Sumber Daya
Salah satu alasan mengapa Faris merasa kewalahan adalah karena ia mencoba melakukan semuanya sendiri, dari membuat konten hingga mengelola interaksi di media sosial.
Di buku ini, Luan Wise menyarankan penggunaan alat otomatisasi dan bekerja sama dengan tim atau pihak eksternal jika perlu. Faris mulai menggunakan tools seperti Buffer untuk menjadwalkan posting dan mempercepat pengelolaan media sosial.
Akhirnya, Faris memutuskan untuk merekrut seorang asisten media sosial paruh waktu dan menggunakan alat otomatisasi untuk mengelola jadwal posting, sehingga ia dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan layanan.
Setelah menerapkan pelajaran dari buku Smart Social Media, bisnis Faris perlahan mulai bangkit. Engagement di media sosial meningkat, lebih banyak pengikut yang tertarik untuk berinteraksi dengan kontennya, dan yang paling penting, penjualan produk mulai melonjak. Faris sadar bahwa kegagalannya di awal bukanlah akhir dari segalanya, melainkan kesempatan untuk belajar dan beradaptasi.
Kini, Faris menjadi pengusaha yang lebih bijak dan strategis. Media sosial tidak lagi menjadi beban baginya, melainkan aset berharga untuk menjangkau audiens dan membangun brand yang kuat.
Berkat pelajaran dari buku ini, Faris tidak hanya berhasil mengubah nasib bisnisnya, tetapi juga menjadi contoh bagaimana media sosial, ketika digunakan dengan cerdas, bisa membawa perubahan besar.
Kisah Faris adalah pengingat bahwa kesuksesan di media sosial tidak datang begitu saja. Dibutuhkan strategi, ketekunan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan yang ada. Dengan panduan yang tepat, seperti dari buku Smart Social Media, pengusaha mana pun bisa mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan mencapai kesuksesan yang diimpikan.
sumber : ndorokakungwicaksono