Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, Jawa Barat meluncurkan buku berjudul “Islam Wasathiyyah Di Depok” yang berisi gambaran kehidupan Islami yang moderat di kota tersebut.
“Melihat judul buku itu saya juga bertanya apa itu arti dari judul buku tersebut. Ternyata kata Pak Wali Kota bilang artinya moderat,” ujar Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono ketika menghadiri peluncuran buku tersebut di Gedung MUI Depok, Jumat (3/5/2024).
Menurut Imam Budi Hartono, isi buku Wasathiyyah secara sekilas dijelaskan di bedah buku tersebut memperlihatkan kehidupan moderat Islam di Kota Depok.”Buku ini diluncurkan saat acara halal bihalal dan pengajian para ulama dan umara di Gedung MUI Depok,” kata Imam Budi Hartono.
Imam Budi Hartono mengatakan buku merupakan sumber informasi dan ilmu sehingga literasi sangat penting. Semakin banyak warga yang membaca buku semakin maju sebuah wilayah atau kota.
“Literasi sangat penting bagi sebuah bangsa. Ini budaya yang harus kita hidupkan, memberikan buku lebih berharga sebenarnya, karena ”saya hari ini apa yg saya baca kemarin” semakin banyak buku yang kita baca semakin cerdas atau pintar suatu bangsa,” katanya.
Imam Budi Hartono mengatakan buku Wasathiyyah membahas kehidupan masyarakat di Depok yang merupakan kota urban dan penyangga Jakarta di mana sebagian masyarakatnya merupakan pendatang. “Sebagian besar warga Depok memang pendatang atau Depok sebagai kota urban,” katanya.
Menurut Imam Budi Hartono, sudut pandang potensi kultural baik dari suku dan agama, potensi intelektual di mana Depok dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) sudah mrncapai 82 persen. “Sehingga warga Depok pintar memiliki dan ketiga potensi sosial yang berkembang di Depok antara pengaruh pendidikan formal dan pendidikan agama sehingga warga Depok bersifat toleran” katanya.
Penduduk Kota Depok, kata Imam Budi Hartono, terdiri atas banyak suku maupun agama yang dilandasi oleh pendidikan yang tinggi dan pemahaman agama yang baik. Ia menilai, pendidikan formal dan pendidikan agama di Depok memainkan peran penting dalam menumbuhkan sikap toleransi antar suku dan agama.
Imam Budi Hartono berterima kasih kepada MUI dan para penulis buku, yang terdiri atas para doktor perempuan, atas kontribusi mereka dalam mengangkat tema tersebut. [sumber : KBN Antara]