Sudah berdiri lebih dari 70 tahun, toko buku legenda Indonesia, Toko Gunung Agung (TGA), akhirnya tumbang alias tutup. Pusat toko yang berada di Jl. Kwitang, Jakarta Pusat, kemarin tampak dipadati pengunjung pada Selasa (29/8/2023).
Dimasa penutupan, TGA menawarkan diskon besar-besaran sehingga berdasarkan pantauan kami, pengunjung tampak mengantre di kasir lantai 1.
Sebanyak 4 kasir dibuka untuk melayani transaksi para pengunjung. Beberapa pengunjung bahkan sudah mengantre di kasir sejak pukul 10.00 WIB pagi. Saking panjangnya antrian, beberapa pengunjung malah mengurungkan niat untuk “memborong” dihari itu.
Seorang pengunjung, Nita, mengatakan jika promo diskon besar sempat dilihatnya di sosial media. Makanya, dia bersama teman-teman meluangkan waktu untuk mampir berbelanja. “Mumpung diskonnya gede mas,” ujarnya.
HRG & GA Gunung Agung, Nur Fajar, mengungkapkan, saat ini promo yang sedang berlangsung yakni pay 1 get 3 untuk buku impor, kingjim, dan 3M, stationary buy 1 get 1, serta technology dan office equipment diskon sampai dengan 30 persen.
Menurutnya, Toko Gunung Agung yang berlokasi di Jl. Kwitang ini akan tutup bila buku dan barang sudah habis terjual. “Untuk Kwitang sendiri akan tutup sampai stock di toko habis,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/8/2023).
Seperti diketahui, Toko Buku Gunung Agung mengumumkan akan menutup seluruh gerainya pada akhir 2023. Direksi Toko Buku Gunung Agung menyampaikan, keputusan tersebut terpaksa menjadi pilihan terakhir, karena perusahaan tidak mampu bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang kian membengkak.
“Penutupan toko/outlet yang terjadi pada 2020 bukan merupakan penutupan toko/outlet kami yang terakhir karena pada akhir 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar,” ungkap Direksi melalui keterangan resminya, dikutip Senin (22/5/2023).
Sejak era pandemi Covid-19, pihaknya telah melakukan efisiensi dengan menutup sejumlah toko buku yang tersebar di beberapa kota, seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta. {medril/med/foto:istimewa]